Jumat, 29 Juli 2011

Sikap (Attitude) Menentukan segalanya. Mengapa?

Apa itu sikap dan kenapa sikap menjadi hal penting dalam kehidupan ini?
Sebenarnya banyak cara untuk bisa memahami dan menilai sebuah sikap. Sederhananya begini, ketika kita diperhadapkan pada suatu kenyataan tertentu. Maka respon yang kita tunjukkan itulah sikap kita. Apakah responnya senang, marah, gembira, sedih dan lain sebagainya. Semua itu adalah sikap.

Sebagai contoh,
Misalnya, ketika anda diperhadapkan pada suatu pilihan yang pelik. Dalam rangka memperbaiki kinerja perusahaan tempat anda bekerja. Maka perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan disana-sini. Salah satu perbaikan yang berdampak pada karyawan adalah, diperlukan PHK bersyarat.


Perusahaan akan melakukan seleksi ulang kepada seluruh karyawan, tanpa terkecuali. Termasuk anda, yang katakanlah posisi anda saat itu selevel manager. Ada dua pilihan bagi karyawan.

Pilihan Pertama, karyawan di perbolehkan mengikuti seleksi, dengan ketentuan. Jika ia lolos. Maka jabatannya tetap, alias tidak akan di naikkan. Bahkan gajinya dan tunjangannya akan di kurang 10%.(hal ini dilakukan, karena perusahaan mengalami pengeluaran yang lebih besar dari pemasukannya)
Pilihan kedua, jika karyawan tidak bersedia di seleksi ulang, maka karyawan wajib mengundurkan diri dari perusahaan, tanpa mendapatkan pesangon sepeserpun.

Bagaimana sikap anda pertama kali, ketika keputusan itu di umumkan secara resmi oleh perusahaan… ? pilihan pertama, kedua atau anda punya pilihan lain? Terserah anda. semua itu hanya anda yang tahu. Sikap anda menentukan pilihan anda. Hanya anda yang berhak atas diri anda. pilihan anda pada ahirnya memperlihatkan siapakah diri anda sebenarnya.

Sikap adalah refleksi intelektual seseorang dalam merespon suatu persitiwa. Yang pada akhirnya ia mengambil sebuah tindakan. Baik itu peristiwa yang di alami orang lain, maupun yang dialami oleh diri sendiri. Apa dan bagaimana sikapnya, merupakan cerminan. Tentang bagaimana seseorang memposisikan diri dalam persitiwa tersebut.

Kasus di atas hanyalah sepenggal kisah yang bertebaran di muka bumi ini. Kita bisa merasakannya jika kita telah melalui prosesnya serta merasakan makna yang di kandungnya.

Kembali pada contoh kasus di atas. Pilihan pertama memang terkesan ganjil dan tidak enak. Karena walaupun kita berhasil melewatinya dengan sempurna, tetap saja kita tidak mengalami kemajuan, baik dari segi jabatan, maupun dari segi financial. Sementara pilihan kedua lebih pahit dan menyakitkan. Pilihan yang tidak terhormat. Kenapa saya katakana begitu? Sebagai fakta sederhana, kita terbiasa melihat realitas banyaknya demonstrasi maupun perlawanan dari kelompok-kelompok pekerja yang menentang PHK.

Memang ini bagaikan buah simalakama. Tapi apa boleh buat, anda harus memilih. Karena ini berkaitan dengan kehidupan anda, nasib anak dan istri anda, keluarga yang anda cintai.

Ada beberapa alasan untuk memilih. Dari kasus di atas, jika anda setuju dengan pilihan pertama, berarti anda telah menentukan pilihan yang ideal, kenapa?

Begini, perusahaan mengalami kemerosotan financial, merupakan bukti bahwa secara keseluruhan system tidak berjalan dengan baik. Dan anda berada didalamnya. Ini berarti anda ikut bertanggung jawab untuk membenahinya. Jika anda memilih pilihan pertama, berarti anda sudah memberikan sikap bertanggung jawab terhadap perusahaan.

Tapi apa untungnya, toh gaji dikurangi dan jabatan segitu-gitu saja? Anda perlu ingat, bahwa perusahaan melakukan perbaikan untuk menyelamatkan orang banyak, termasuk anda. gaji yang di potong bukan untuk tujuan komersil perusahaan, melainkan berusaha menciptakan sirkulasi keuangan yang seimbang. Dan jabatan yang tidak berubah, karena memang tujuan perusahaan melakukan seleksi untuk memberi kesempatan kepada seluruh karyawannya untuk membuktikan intregritas dan tanggung jawabnya terhadap perusahaan. Satu lagi, jika anda berhasil melewatinya, berarti anda benar-benar orang yang berkualitas di bidangnya.

Namun jika sikap anda jatuh pada pilihan yang kedua, ini berarti sikap anda menolak untuk melakukan intropeksi diri. Pilihan kedua merupakan bukti bahwa selama ini anda tidak memiliki motivasi tinggi dalam memajukan perusahaan. Jika sikap ini anda pertahankan, maka mental anda akan terbiasa untuk takut menghadapii segala kemungkinan. Dimanapun anda bekerja, hasilnya akan sama.

Terkadang ketika ujian menerpa kita. Kita langsung mengalami kesedihan, depresi dan ratapan. Seakan-akan kitalah orang yang paling menderita di muka bumi ini. Padahal sesungguhnya banyak peluang yang tidak kita sadari datang bersamaan dengan datangnya ujian, yang kita anggap sebagai beban yang paling berat.

Sebenarnya semua itu adalah dorongan-dorongan negatif alam bawa sadar kita, yang terbiasa dan paling kuat mempengaruhi kita. sehingga mental kita terbentuk untuk bersikap negatif terhadap sesuatu hal yang belum tentu sesuai dengan apa yang kita anggap negatif.

Jika anda ingin melakukan perubahan, maka mulailah dari sikap. Latih mental anda, biasakanlah berfikira terbuka dan beri kesempatan kepada diri anda untuk menerima hal-hal yang positif. Percayalah semua itu tidak bisa anda lakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar